GRUDO.NGAWIKAB.ID – Event Paralayang Wonosari (14-16/2) memberi kontribusi besar pada Kabupaten Ngawi di berbagai sektor. Tujuan awal memang memperkenalkan potensi alam untuk sektor wisata, namun dalam pelaksanaannya merembet ke promosi budaya dan kuliner hingga bisnis.
Namunj bila menilik atlet Paralayang dari berbagai daerah, mereka memiliki misi yang juga bertujuan sama, yaitu promusi potensi daerah. Atlet Papua misalnya, sembari berkompetisi juga menyampaikan pesan daerah dengan memilih menggunakan pakaian adat. Dengan sistem seperti itu tentu akan berdampak positif pada penyebaran sekaligus menjaga aset budaya.
Dan itu terbukti memberi warna tersendiri pada event kali ini. Aplous dan sorak – sorai terdengar dari area penonton. Sebagian besar juga mengabadiakn dengan ponsel dalam bentuk foto maupun video. Bahkan paska landing atlet yang tampil kontras dibanding yang lain itu banyak permintaan untk berfoto.
Begitupun dengan atlet yang lain. Mereka membawa identitas daerah maupun simbol – simbolnya guna diperkenalkan ke Kalayak. Dengan keikutsertaan mereka dalam olahraga ini, tidak sebatas mengadu skill, namun juga membawa misi keragaman budaya daerah asal.
Kesuksesan event Paralayang yang digelar Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ngawi tahun 2020 juga tidak lepas dari dukungan alam. Kontur tanah pegunungan dan perbukitan yang ada di Desa Wonosari sangat mendukung olahraga yang membutuhkan ketinggian itu. Tidak menutup kemungkinan, bila olahraga ini terus diselenggarakan akan menjadi magnet bagi wisatawan sekaligus mencetak atlet Paralayang profesional untuk daerah Ngawi.
GRUDO.NGAWIKAB.ID – Cabor Tinju dan Wushu masih menjadi andalan Kesatuan
Olahraga Nasional Indonesia ( KONI ) Ngawi dalam meraih prestasi. Dari kedua
Cabor tersebut, mampu menghadirkan puluhan mendali tiap tahunnya. Tidak hanya
berupa mendali perak maupun perunggu, namun mendali emas selalu menjadi bagian
di dalamnya.
Atlet Pertina Ngawi
Banyak alasan
mengapa prestasi dari keduanya moncer. Salah satunya adalah metode latihan yang
menitik beratkan pada kedisiplinan. Dari disiplin waktu, disiplin latihan
bahkan disiplin dalam penerapan strategi latihan.
Bila mengacu pada prestasi, tentu tidak hanya dilihat
dari potensi atlet saja, namun juga tidak lepas dari peran pengurus, pelatih mupun sarana
pendukung. Itu jelas menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam mewujudkan torehan
prestasi pada setiap kejuaran yang di ikuti.
Dilihat dari pengurus, sudah jelas ada tokoh penting dari kedua Cabor Baik Tinju maupun Wushu. Cabang tinju mendapat support penuh dari ketua Pertina Ngawi Drs. Moch sodiq Triwidiyanto yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Ngawi.
Sedang untuk Cabor Wushu juga mendapat support penuh dari ketua yang saat ini dipegang oleh Ir. Hadi Suroso Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Ngawi. Selain sebagai figur yang berpengalaman, faktor finansial menjadi alasan pada sosok yang ahli Bidang Tehnik Sipil tersebut.
Dari perjalanan kedua Cabor, ada sisi menarik bila melihat dari atlet pelatih maupun basecamp. Dari atlet dan pelatih adalah sosok yang sama walaupun beda dalam kepengurusan olahraga. Sedang basecamp berada dalam satu atap dengan Sasana Soerjo sebagai tempat olah fisik, mental dan strategi.
“ Pemahaman karakter atlet sangat penting dalam penentuan arah pembinaan. Hal itu sangat berpengaruh pada gaya tanding. Jadi jelas kita akan mengarahkan pada potensi atlet sesuai dengan karakter masing – masing” Terang Didit Koko Nugroho mantan petinju yang jadi mentor Sasana Surjo.( REPDO )
GRUDO.NGAWIKAB.ID –
Dalam menjaga kebugaran dan kemampuan fisik atletnya, Pertina Kabupaten Ngawi
terus melakukan latihan rutin. Hal itu tetap berlaku pada bulan ramadhan
meskipun atletnya rata – rata melakukan ibadah puasa. Namun hal itu
justru menjadi tolak ukur dari kemampuan fisik dalam latihan disaat kondisi
fisik lemah menjalankan ibadah puasa.
Seperti halnya pada
Jum’at 24 Mei 2019 yang bertempat di Sasana Surjo Komplek Dinas Pariwisata
Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Ngawi. Terlihal puluhan atlet menunjukkan
semangatnya dalam menempa fisik. “ Pada bulan ramadhan ini, atlet tetap
melakukan latihan seperti biasa. Hanya saja jam latihan di kurangi “. Terang Didit Koko Nogroho atlet tinju senior
yang menjadi mentor dalam latihan.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pertina Kabupaten Ngawi Drs. Moch Shodiq Triwidiyanto tampak hadir di tengah kegiatan. Hal itu bertepatan dengan di adakannya buka bersama Tim Pertina Kabupaten Ngawi. Adapun maksud dari buka bersama tersebut sebagai apresiasi terhadap semangat latihan dari atlet yang tetap all-out di saat memjalankan ibadah puasa .
Atlet Pertina Ngawi dan Pasuruan Dalam Latber
Dalam kegiatan latihan
sekaligus buka bersama , Ketua Pertina Kabupaten Ngawi sekaligus Sekda
Kabupaten Ngawi yang dikenal murah senyum tersebut lebih banyak mengisi
acara dengan obrolan ringan. Dari obrolan ringan yang nampak
interaktif tersebut membahas terkait perkembangan atlet, agenda
pertandingan hingga target prestasi.
Pada kesempatan tersebut
terlihat pula beberapa atlet dari Kabupaten Pasuruan yang turut dalam
latihan bersama. Hal itu bukan tanpa alasan, prestasi Pertina Ngawi yang selalu
menduduki peringkat atas dalam menyabet perolehan mendali menjadi alasan
mereka dalam menjadikan mitra latihan.
“Kita tahu kwalitas dari
atlet Sasana Surjo Pertina Ngawi saat ini masih yang terbaik untuk
pemula. Dari alasan itulah kita melakukan latihan bersama sekaligus
menimba ilmu dari para senior yang menjadi mentor mereka. Untuk kali ini kita
membawa 4 atlet dan 4 official “. Terang Franky
team leader dari Pertina
Pasuruan. ( REPDO )
GRUDO.NGAWIKAB.ID – Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Itulah satu kalimat yang sering kita dengar ketika membahas kesehatan. Dan hal itu di pahami betul kepala Desa Grudo berikut perangkatnya. Sehingga program yang mengarah ke bidang kesehatan terus di galakkan setiap tahunnya.
Seperti halnya kegiatan yangdi lakukan masyarakat RW 01 Dusun Cupo Desa Grudo Kecamatan Ngawi . Setiap minggu rutin dalam melakukan senam bersama. “ kegiatan ini bertujuan untuk menjaga kesehatan terutama di lingkungan RW 01 Cupo. Dengan Sehatnya raga akan tumbuh jiwa yang sehat pula. Jadi ini sangat Penting dan perlu disampaikan ke masyarakat”. Terang Sukiyo Kasi Kesra Desa Grudo.
Senam Irama
Sementara dari
peserta yang datang di dominasi ibu – ibu dan remaja putri. “ Memang yang ikut
senam rata – rata ibu – ibu. Kalo untuk bapak – bapak biasanya banyak yang
bersepeda sebagian juga jalan sehat ke alun alun. Tapi yang terpenting adalah
masyarakat paham dan sadar pentingnya ber olah raga untuk kesehatan. Jadi pemahaman
Men sana in corpore sano sangat penting “. Lanjut Sukiyo
Seiring
dengan motto Men sana in corpore Sano, Pemerinta
Desa Grudo juga memprogramkan kesehatan melalui bidang olah raga. “ Kita tahun
ini juga membangun sarana lapangan bola Volly dan Footsal. Banyak hal yang
menjadi pertimbangan untuk diadakanya sarana tersebut. Diantaranya untuk
kesehatan, penggalian bakat dan pendidikan pemanfaatan waktu luang yang positif’.
Terang Kades Grudo Triono ST. ( REPDO )